Mengenal Visa Ikusei Shuro, Pengganti Program Magang ke Jepang
13 Apr 2025, 16:45 WIB
Ginou Jisshu, Technical Intern Training Program (TITP), atau lebih sering dikenal dengan nama program pemagangan ke Jepang berangsur digantikan dengan sistem baru yang disebut Ikusei Shuro. Fumio Kishida, Perdana Menteri Jepang periode 2021/2024, menegaskan bahwa sistem pemagangan yang telah ada sejak tahun 1993 akan dihapus untuk memberikan kesempatan yang lebih baik bagi tenaga kerja asing.
Dengan adanya masa transisi selama tiga tahun, pemerintah berkomitmen untuk melakukan perubahan sistem secara bertahap. Harapannya, pada tahun 2027, sistem baru tersebut dapat sepenuhnya diterapkan. Melalui kebijakan ini, Jepang berupaya untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja sambil tetap menjaga standar perlindungan bagi pekerja asing.
Melalui artikel berikut, mari kenal lebih dalam mengenai visa Ikusei Shurou mulai dari latar belakang dicetuskannya hingga perbedaan dengan pendahulunya.
- Latar belakang penghapusan program magang Ginou Jisshu
Program magang alias Ginou Jisshu yang telah menjadi bagian dari kebijakan ketenagakerjaan Jepang selama beberapa dekade kini dihapus lantaran berbagai masalah yang muncul dalam pelaksanaannya.
Awalnya, program ini bertujuan untuk mentransfer teknologi dan keterampilan dari Jepang ke negara berkembang. Namun, seiring waktu, Ginou Jisshu menghadapi kritik tajam akibat pelanggaran hak asasi manusia dan eksploitasi tenaga kerja.
Salah satu alasan utama penghapusan Ginou Jisshu ialah laporan mengenai kondisi kerja yang tak layak. Peserta magang kerap kali menerima upah rendah, jam kerja berlebihan, diskriminasi, bahkan mengalami pelecehan di tempat kerja. Isu ini tidak hanya merugikan peserta magang, tetapi juga mencoreng citra Jepang sebagai negara maju yang seharusnya menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Lebih jauh lagi, Ginou Jisshu sering kali disalahgunakan oleh perusahaan sebagai cara untuk mendapatkan tenaga kerja murah dari negara berkembang daripada memberikan pelatihan yang sesuai dengan tujuan awalnya. Kondisi ini mendorong pemerintah Jepang untuk menemukan solusi alternatif.
- Apa itu visa Ikusei Shuro?
Sebagai pengganti Ginou Jisshu, pemerintah Jepang memperkenalkan visa Ikusei Shuro (育成就労), sebuah program pelatihan kerja baru yang bertujuan untuk melatih tenaga kerja asing agar dapat memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja di Jepang. Program ini dirancang untuk memberikan perlindungan hukum yang lebih kuat bagi pekerja asing sekaligus memastikan transfer keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri lokal.
Ikusei Shuro menawarkan sejumlah keunggulan dibandingkan pendahulunya. Salah satunya adalah fokus pada pengembangan keterampilan spesifik sesuai dengan kebutuhan sektor industri di Jepang, sehingga peserta dapat memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian negara tersebut.
Pemerintah juga menetapkan mekanisme pengawasan yang lebih ketat untuk memastikan bahwa hak-hak pekerja asing terlindungi selama masa pelatihan mereka.
- Perbedaan Ikusei Shuro dengan Ginou Jisshu
Visa Ikusei Shuro mempunyai sejumlah perbedaan jika dibandingkan dengan program Ginou Jisshu. Perbedaan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari tujuan hingga perlindungan hukum, mencerminkan upaya pemerintah Jepang untuk memperbaiki sistem pelatihan tenaga kerja asing secara menyeluruh.
Pertama, tujuan kedua program ini berbeda secara signifikan. Ginou Jisshu berorientasi pada transfer teknologi ke negara berkembang, sedangkan Ikusei Shuro lebih fokus pada pemenuhan kebutuhan tenaga kerja di Jepang. Dengan demikian, Ikusei Shuro dirancang untuk melatih tenaga kerja asing agar dapat berkontribusi langsung pada perekonomian Jepang.
Di sisi lain, terdapat perbedaan dalam hal durasi dan fleksibilitas kerja. Ginou Jisshu memiliki durasi hingga tiga tahun tanpa opsi berpindah tempat kerja selama pemagangan berlangsung. Sebaliknya, Ikusei Shuro memberikan kesempatan kepada peserta untuk berpindah tempat kerja setelah satu tahun bekerja, sehingga mereka dapat mencari lingkungan kerja yang lebih sesuai dengan minat dan keterampilan mereka.
Terakhir, persyaratan bahasa menjadi aspek penting yang membedakan keduanya. Program Ikusei Shuro mensyaratkan kemampuan bahasa Jepang minimal setara JLPT N5 sebagai syarat partisipasi atau mewajibkan kursus bahasa bagi peserta baru setelah kedatangan mereka di Jepang. Hal ini tidak hanya membantu integrasi sosial, tetapi juga meningkatkan efisiensi komunikasi di tempat kerja.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja lokal, tetapi juga memberikan kesempatan bagi pekerja asing untuk berkembang secara profesional dalam lingkungan yang lebih aman dan adil.
Dengan pengawasan yang lebih ketat dan perlindungan hukum yang lebih baik, diharapkan visa Ikusei Shuro dapat menjadi solusi efektif untuk masalah-masalah yang muncul dalam program magang sebelumnya.
- Perbandingan Sistem TITP dan Ikusei Shūrō (SSW Pelatihan/準備就労) antara lain :
Beberapa waktu lalu saya sempat membaca komentar di media sosial yang menyebut bahwa program pelatihan kerja asing di Jepang yang baru, Ikusei Shūrō, pada dasarnya hanya program lama TITP (Technical Intern Training Program) yang diganti nama. Pendapat seperti ini cukup umum dan memang masuk akal, apalagi kalau melihat alur masuk dan sektor kerjanya yang sekilas serupa. Tapi, apakah benar hanya ganti nama?
Jawabannya: tidak sesederhana itu.
Perbandingan menyeluruh antara program magang teknis (TITP) dan program kerja berbasis pelatihan (Ikusei Shūrō), dilihat dari berbagai aspek hukum, perlindungan, dan praktik di lapangan:
- Perbandingan Dasar
- Tujuan Program
o TITP: Transfer keterampilan ke negara asal (secara teori).
o Ikusei Shūrō: Persiapan dan pelatihan untuk kerja jangka panjang di Jepang sebagai SSW.
- Status Visa
o TITP: Visa Magang Teknik (技能実習).
o Ikusei Shūrō: Visa SSW Tokutei Katsudou (特定活動・育成就労), khusus fase pelatihan pra-SSW.
- Durasi Maksimum
o TITP: 1–5 tahun, tergantung sektor dan evaluasi.
o Ikusei Shūrō: 2 tahun atau kurang (pra kerja), lalu bisa lanjut ke SSW hingga 5 tahun.
- Penerima Program
o TITP: Perusahaan, koperasi, atau organisasi terdaftar.
o Ikusei Shūrō: Perusahaan yang ingin rekrut SSW tetapi calon belum siap, lewat P3MI/EPSP resmi.
- Pendampingan di Jepang
o TITP: Supervising Organization (監理団体), namun sering pasif.
o Ikusei Shūrō: Dikelola dan diawasi langsung oleh lembaga sejenis TSK/organisasi pendamping dan Kementerian Kehakiman Jepang (MOJ).
- Peran Negara Asal
o TITP: Lemah, tidak terlibat dalam monitoring atau perlindungan setelah keberangkatan.
o Ikusei Shūrō: Negara pengirim didorong terlibat dalam pengawasan bersama dan pembinaan.
- Aspek Perlindungan dan Praktik Lapangan
- Keterbukaan Informasi Kontrak
o TITP: Banyak peserta tidak menerima salinan kontrak kerja dalam bahasa mereka.
o Ikusei Shūrō: Wajib kontrak tertulis dalam bahasa ibu, termasuk rincian pelatihan, jam kerja, dan gaji.
- Mobilitas Kerja (Perpindahan Tempat Kerja)
o TITP: Sangat terbatas; hanya bisa bila perusahaan bangkrut atau pelanggaran berat.
o Ikusei Shūrō: Lebih fleksibel; bisa pindah perusahaan dalam bidang yang sama selama masa pelatihan.
- Akses Bantuan Hukum dan Sosial
o TITP: Terbatas, terutama jika tidak bisa bahasa Jepang.
o Ikusei Shūrō: Lebih terstruktur dengan dukungan dari lembaga sejenis TSK dan sistem rujukan hukum.
- Standar Jam Kerja dan Lembur
o TITP: Sering tidak jelas dan tidak dicantumkan sejak awal.
o Ikusei Shūrō: Harus sesuai UU Ketenagakerjaan Jepang, ditulis rinci, dan bisa diaudit.
- Perlindungan Saat Pemutusan Kontrak
o TITP: Minim; banyak peserta dipulangkan mendadak tanpa proses banding.
o Ikusei Shūrō: Wajib alasan jelas, proses persetujuan, dan pendampingan.
- Evaluasi Program oleh Pemerintah
o TITP: Evaluasi oleh OTIT cenderung reaktif (baru bergerak saat ada laporan).
o Ikusei Shūrō: Audit dan evaluasi proaktif oleh MOJ dan lembaga terkait.
- Keseimbangan Hak dan Kewajiban
o TITP: Cenderung menekankan kewajiban peserta.
o Ikusei Shūrō: Ditekankan keseimbangan antara hak dan kewajiban.
- Keterlibatan Pemerintah Lokal
o TITP: Minim, hanya otoritas imigrasi pusat.
o Ikusei Shūrō: Pemerintah daerah/prefektur ikut bantu integrasi dan monitoring.
- Standar Hunian (Asrama)
o TITP: Tidak ada standar nasional; banyak hunian sempit dan tidak layak.
o Ikusei Shūrō: Wajib memenuhi standar kenyamanan, kesehatan, dan biaya transparan.
- Persiapan Pra-keberangkatan
o TITP: Tidak terstandar, minim pembekalan.
o Ikusei Shūrō: Wajib pelatihan budaya, hukum, komunikasi, dan hak pekerja
- APA SAJA BIDANG PEKERJAAN DALAM VISA TOKUTEI GINOU ?
Tokutei Ginou ada 14 bidang. Tapi sekarang Tokutei Ginou memiliki 14 sektor (12 bidang) yang berbeda. Bahan mentah, manufaktur mesin industri, dan industri listrik-elektronik telah digabungkan menjadi satu bidang, yang disebut sebagai bidang manufaktur bahan mentah, mesin industri, dan elektronika-listrik.
- Kaigo
Kaigo memiliki pekerjaan terbanyak dan gaji tertinggi di 14 Bidang Tokutei Ginou. Hal ini karena Jepang adalah masyarakat yang menua, dengan banyak lansia yang membutuhkan perawatan, tetapi tidak memiliki cukup Perawat Lansia
- Restoran
Restoran di Jepang merupakan salah satu dari 14 Bidang Tokutei Ginou yang menawarkan gaji tinggi dan banyak lowongan pekerjaan. Bekerja di restoran memungkinkan peningkatan kemampuan berbicara dalam bahasa Jepang sambil menghasilkan uang, sehingga pekerjaan ini menjadi populer terutama di kalangan mahasiswa jurusan bahasa Jepang akhir-akhir ini.
- Pengolahan Makanan
Pengolahan makanan di Jepang terbagi kedalam industri besar atau manufakturing dan industri kecil seperti industri rumahan.
Pekerjaan ini biasanya meliputi pekerjaan memotong sayuran, membuat bento dan pekerjaan pengolahan makanan lainnya.
- Pertanian dan Peternakan
Bidang ini cocok untuk Anda yang ingin mempelajari teknologi dan sistem pertanian di Jepang lalu Anda bisa menerapkannya di Indonesia.
Jam kerja bidang pertanian di Jepang cukup berbeda dibandingkan dengan bidang pekerjaan lain. Kebanyakan sayur dan buah-buahan tidak dapat tumbuh pada musim dingin. Oleh karena itu, beberapa perusahaan hanya mempekerjakan karyawan selama 7-8 bulan setiap tahunnya. Tetapi, sebagai gantinya jam kerja selama 7-8 bulan tersebut lebih panjang, sehingga karyawan tetap mendapatkan gaji tahunan dengan jumlah yang sama dengan bidang pekerjaan lainnya.
- Building Cleaning
Bidang ini cocok untuk Anda yang ingin mempelajari teknologi dan sistem pertanian di Jepang lalu Anda bisa menerapkannya di Indonesia.
Jam kerja bidang pertanian di Jepang cukup berbeda dibandingkan dengan bidang pekerjaan lain. Kebanyakan sayur dan buah-buahan tidak dapat tumbuh pada musim dingin. Oleh karena itu, beberapa perusahaan hanya mempekerjakan karyawan selama 7-8 bulan setiap tahunnya. Tetapi, sebagai gantinya jam kerja selama 7-8 bulan tersebut lebih panjang, sehingga karyawan tetap mendapatkan gaji tahunan dengan jumlah yang sama dengan bidang pekerjaan lainnya.
- Perhotelan
Berbeda dengan pembersihan gedung, pekerjaan di bidang pehotelan meliputi resepsionis, manajemen, dan marketing hotel.
Bidang pekerjaan ini memerlukan kemampuan Bahasa Jepang yang lebih tinggi dibandingkan dengan bidang lain.
- Konstruksi
Konstruksi merupakan salah satu bidang pekerjaan di Jepang yang membuka banyak lowongan bagi pekerja asing. Saat ini, ada ratusan lowongan bidang konstruksi yang tersedia untuk tenaga kerja yang berasal dari Indonesia. Meskipun pekerjannya berat, gaji yang ditawarkan pun juga tegolong tinggi.
- Otomotif
Bidang pekerjaan ini sangat populer dikalangan anak muda Indonesia terutama laki-laki. Pekerjaan perawatan mobil di Jepang meliputi, perawatan mobil secara berkala dan perbaikan kendaraan.
- Perikanan
Magang Jepang di mana orang asing bekerja di bidang perikanan, 99% adalah orang Indonesia. Karena Indonesia dan Jepang sama-sama memiliki industri perikanan yang berkembang, belajar tentang perikanan dan budidaya ikan di Jepang akan sangat berguna untuk bisnis perikanan di Indonesia di masa depan.
- Aviasi
Ini adalah pekerjaan yang direkomendasikan bagi orang yang ingin bekerja di bandara. Ini sangat cocok bagi mereka yang telah lulus dari sekolah penerbangan atau yang ingin terlibat dalam pekerjaan terkait penerbangan di masa depan, tetapi jumlah lowongan kerja untuk Indonesia hampir tidak ada.
- Kapal dan Kelautan
Tokutei Ginou di industri galangan kapal melibatkan pekerjaan seperti pengelasan, pengecatan logam, dan pengolahan mesin. Saat ini, kebanyakan orang yang telah menyelesaikan Magang Jepang beralih ke Visa Tokutei Ginou untuk bekerja.
- Manufaktur
3 industri yaitu bahan mentah, mesin industri, dan elektronik listrik telah digabungkan menjadi satu bidang. Bidang ini masih memiliki sedikit tenaga kerja yang memiliki kualifikasi Tokutei Ginou, sehingga menjadi salah satu bidang yang akan berkembang di masa mendatang.
- Berikut adalah beberapa hal penting yang harus dipersiapkan sebelum Anda mulai bekerja di Jepang:
- Pemahaman Bahasa Jepang
Bahasa Jepang adalah kunci utama untuk beradaptasi dengan kehidupan dan lingkungan kerja di Jepang. Meskipun beberapa perusahaan internasional mungkin menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi, kemampuan berbahasa Jepang tetap sangat dihargai. Mulailah belajar bahasa Jepang sejak dini, dan jika memungkinkan, ikuti kursus atau pelatihan bahasa yang dapat membantu Anda mencapai tingkat kemahiran yang dibutuhkan.
- Pengetahuan Budaya dan Etika Kerja
Budaya kerja di Jepang sangat berbeda dengan di banyak negara lain. Misalnya, disiplin waktu, etika kerja yang tinggi, dan rasa hormat terhadap atasan dan kolega sangat dijunjung tinggi. Penting untuk memahami dan menyesuaikan diri dengan nilai-nilai ini untuk memastikan Anda dapat berkontribusi secara efektif dan harmonis di tempat kerja.
- Persiapan Dokumen dan Izin Kerja
Sebelum berangkat ke Jepang, pastikan semua dokumen yang diperlukan sudah lengkap, termasuk paspor, visa kerja, dan izin tinggal. Anda juga mungkin perlu menyediakan dokumen pendukung lainnya seperti sertifikat pendidikan, surat referensi, dan dokumen keuangan. Mengurus semua ini sejak awal akan membantu menghindari masalah hukum atau administratif di kemudian hari.
- Pengaturan Akomodasi
Sebelum tiba di Jepang, penting untuk memiliki rencana akomodasi yang jelas. Beberapa perusahaan mungkin menyediakan akomodasi sementara, tetapi jika tidak, Anda perlu mencari tempat tinggal sendiri. Lakukan riset tentang daerah yang aman dan nyaman untuk tinggal, serta pertimbangkan jarak dari tempat kerja Anda.
- Pengetahuan tentang Sistem Transportasi
Jepang memiliki salah satu sistem transportasi umum terbaik di dunia, tetapi bisa jadi cukup membingungkan bagi pendatang baru. Pelajari cara menggunakan kereta, bus, dan transportasi umum lainnya sebelum tiba di Jepang. Hal ini akan memudahkan mobilitas Anda, terutama selama hari-hari pertama bekerja.
- Kesiapan Mental dan Fisik
Bekerja di negara asing, khususnya Jepang yang memiliki budaya dan iklim yang berbeda, bisa jadi menantang. Pastikan Anda siap secara mental dan fisik untuk menghadapi perubahan ini. Mempersiapkan diri dengan baik, seperti menjaga kesehatan dan kebugaran, serta memahami dan menerima perbedaan budaya, akan membantu Anda beradaptasi lebih cepat.
- Pengelolaan Keuangan
Biaya hidup di Jepang, terutama di kota-kota besar seperti Tokyo dan Osaka, bisa sangat tinggi. Pastikan Anda memiliki rencana keuangan yang matang sebelum berangkat, termasuk anggaran untuk kebutuhan sehari-hari, transportasi, dan keperluan darurat. Selain itu, memahami sistem perbankan dan cara mengelola keuangan di Jepang juga sangat penting.
- Networking dan Komunitas
Membangun jaringan sosial di Jepang bisa sangat membantu, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional. Bergabunglah dengan komunitas pekerja asing atau organisasi yang dapat membantu Anda terhubung dengan orang lain yang memiliki pengalaman serupa. Networking dapat membuka banyak peluang dan membuat proses adaptasi Anda lebih lancar.
- Asuransi dan Kesehatan
Pastikan Anda memiliki asuransi kesehatan yang mencakup perawatan di Jepang. Meskipun banyak perusahaan di Jepang yang menyediakan asuransi kesehatan untuk karyawan mereka, ada baiknya memastikan bahwa Anda sepenuhnya dilindungi. Selain itu, memahami sistem perawatan kesehatan di Jepang akan sangat berguna jika Anda memerlukan layanan medis.
- Rencana Jangka Panjang
Terakhir, buatlah rencana jangka panjang untuk karier dan kehidupan Anda di Jepang. Apakah Anda berencana tinggal dalam jangka panjang, atau hanya beberapa tahun? Bagaimana Anda akan mengembangkan karier Anda? Memiliki tujuan yang jelas akan membantu Anda tetap fokus dan termotivasi selama bekerja di Jepang.
Dengan persiapan yang matang, Anda dapat menghadapi tantangan bekerja di Jepang dengan percaya diri dan memanfaatkan setiap kesempatan yang ada. Jepang adalah negara yang penuh peluang, dan dengan kesiapan yang tepat, Anda dapat meraih sukses di negeri ini.
- Apa Itu Visa Student Jepang?
Visa Pelajar Japan – Visa pelajar Jepang adalah izin yang di berikan kepada individu yang ingin melanjutkan studi di Jepang. Jepang menawarkan berbagai program pendidikan dari tingkat sekolah menengah hingga perguruan tinggi yang menarik bagi pelajar internasional.
Visa pelajar Jepang di rancang untuk memungkinkan individu dari luar negeri untuk belajar di institusi pendidikan di Jepang. Maka, Visa ini memberikan izin tinggal sementara selama masa studi dan memungkinkan pemegangnya untuk fokus pada pendidikan tanpa harus khawatir tentang masalah imigrasi. Visa Pelajar Japan ini juga sering mencakup izin kerja paruh waktu untuk membantu siswa memenuhi kebutuhan finansial mereka selama tinggal di Jepang.
Jenis-Jenis Visa Student Jepang
Ada beberapa jenis Visa Pelajar Japan yang tersedia, masing-masing di sesuaikan dengan jenis studi yang akan di lakukan. Berikut adalah beberapa kategori utama:
- Visa Pelajar untuk Pendidikan Formal: Di tujukan bagi mereka yang akan belajar di sekolah menengah, perguruan tinggi, atau universitas di Jepang.
- Visa Pelajar untuk Program Bahasa: Untuk mereka yang mengikuti program bahasa Jepang di lembaga pendidikan bahasa.
- Visa Pelajar untuk Program Pendidikan Khusus: Untuk mereka yang mengikuti kursus atau pelatihan khusus yang tidak termasuk dalam kategori pendidikan formal.